Pengurus toko/kedai di sini:
Rata-rata kaku, pelit senyum; tapi kalo kita nyari barang dan mereka ga punya, mereka ga pernah segan untuk ngasih rekomendasi toko lain (ga takut rugi). Malah kayanya buat mereka, ngebantu ngasih rekomendasi ke toko lain itu ningkatin kepercayaan pelanggan ke mereka.
Nyari suplemen di Guardian, katanya belum dateng stok.
“Puan coba cari kat Watsons atau Aeon Wellness.”
Itu dua nama pesaing berat Guardian padahal. Head to head.
Gw malah jadi makin respek ke stafnya. Ini bukan kejadian pertama kali soalnya. Kapan hari di Watsons juga sama. “Produk ni takde kat Watsons, puan. Cuba cari kat Guardian.”
Malah jadi makin sayang ke mereka, hahaha. Soalnya mereka rata-rata ngeh gw butuhnya itu bukan toko mereka, tapi produk yang gw cari. Mereka nyoba nolong gw menyelesaikan masalah gw.
Gw ngerasa ya itu lah yang penting dari Marketing. Kita cuma bisa semampu kita untuk menyediakan produk untuk konsumen, tapi ga semua dari kita punya kemampuan untuk palugada — apa lu mau, gw ada. Putting the needs of your consumer at best, even though it means for them to buy NOT on your place, might gain another degree of respect and fondness by them to you.
Sama lah kaya pelanggan di Mangga Dua atau Glodok. Kalo mereka ga punya, malah mereka bantuin cari dengan nelpon toko lain. Nggak yang kiasu kebangetan gitu lho. Malah jadi seneng, dibantuin kan. Kalo ada butuh lagi, bisa jadi si pelanggan yang, “eh, ke toko itu aja. Pemiliknya baik.”
2 responses to “Kap’s Brain Fart 09:40 AM”
AAAAAAAAA FOTONYA MBAK NINDYA YANG BARU CAKEP BANGET AKU AKU AKU JATUH CINTAAAAAAAA (TT________TT)
(Oke. Pembukaannya sudah selesai.)
Ngomong-ngomong kalau Century itu dari mana ya mbak? Aku tuh ngeliat Watsons, Guardian, Century, sama Boston di sini aja pusing… Cuma ya kalau di sini Century sama Boston kayaknya lebih fokus ke apotik beneran daripada yang dagang skincare atau makeup gitu, dibandingin Watsons dan Guardian…
Kayanya dari Indonesia deh. Dan iya, Century lebih fokus ke farmasi medis ?
Terima kasih pujiannyaaa ???????