Iseng hari ini saya baca-baca entri saya di akun social media, dan saya ngeliat bahwa banyak tulisan saya di Path yang panjang-panjang, bahkan bisa jadi entri blog sendiri.
Saya jadi berpikir, “kenapa ini nggak gw taro di blog aja ya?” dan jujur, saya belum nemu jawabannya.
Apakah karena blog itu harus sangat serius? (Jawabannya: nggak) Atau masalah interaksi?
Interaksi di social media itu sangat cepat. Hitungan detik, atau menit. Opini, pendapat, bahkan foto taman deket komplek rumah bisa mendapatkan respon/feedback dari teman-teman kita. Kalaupun tidak ada komentar, ada emoji atau reaction buttons (“inovasi” Facebook yang sudah dimulai Path sejak bertahun-tahun lalu). Kita membuat suara kita didengar dan mendengar suara orang lain dalam waktu nyaris real-time.
Mungkin itu sebabnya WordPress, yang menurut saya termasuk paling depan dalam dunia blogging, mempunyai “bau” social media — paling tidak di app-nya. Ada tombol ‘Follow’ dan ‘Like’. Blog yang kita ikuti/follow akan muncul dalam dashboard setiap ada entri baru. Bahkan kita bisa langsung menuliskan komentar atau respon dari dashboard kita. Semacam RSS reader yang lebih interaktif.
Tapi saya rasa, WordPress juga nggak bisa mendorong diri mereka terlalu jauh. Dasarnya WordPress adalah blogging, bukan semacam platform untuk bite-sized updates dengan jumlah karakter terbatas atau sekedar dua kalimat atau tiga kalimat. Iya sih, bisa dibuat seperti itu, tetapi dari tab New Post tidak dikondisikan untuk ketak ketik ketak ketik lalu klik ‘Send‘.
Apakah itu hal yang buruk? Ya tentu aja nggak. Memang itu bidang yang WordPress kuasai: blogging. Dan WordPress nggak bergantung di blogging saja. WordPress adalah content management system. Selama ada orang atau perusahaan membuat website baru, di situlah WordPress mempunyai potensi.
Sebenernya sih intinya masalah saya rajin ngeblog atau nggak.
2 responses to “01:30 AM”
Tumben nih rada lama pakai theme.
Sempet ganti, mas. Tapi masih satu aliran minimalis ? Tapi emang balik lagi ke sini sih, hahaha