Beberapa hari lalu, mamin Dita ngobrol soal app Steller dan mengajak kami-kami (jie, “kami-kami”… Anak mudah sekaleeee, hahaha) yang suka gambar-gambar, nulis-nulis, dan foto-foto untuk mendaftar dan membuka account di Steller.
Jadi Steller ini seperti apa ya… Seperti fitur Stories di Google Photos (pengguna Google Photos pasti sudah tahu). Jadi foto-foto itu disusun atau dikumpulkan seperti dalam album. Bedanya, GPhotos mengumpulkan foto-foto itu secara otomatis berdasarkan geolocation dan tanggal foto-foto itu diambil (harus diakui, algoritma Google untuk mengenali penggunanya itu agak mengerikan dan George Orwell-ish) sedangkan Steller itu ya untuk konten tinggal kita yang pilih. Kasarnya, seperti album portfolio per project.
Yang saya suka dari Steller adalah tampilannya yang hipster sekali, hahahaha. Gimana ya, sangat cantik gitu. Siapa sih yang nggak pengen hasil karyanya dipresentasikan dengan cantik? Nah, Steller mengakomodir keinginan itu.
Sayangnya, app Steller baru bisa diunduh di beberapa App Store di negara-negara tertentu — dan Indonesia nggak termasuk (!) Setahu saya, baru bisa diunduh di App Store US, UK, dan Belanda. App Store Indonesia dan Malaysia belum ada. Saya bela-belain deh bikin akun iCloud baru untuk App Store US, hahaha. Untung kalau bikin akun iCloud baru, ada pilihan ‘None’ untuk metode pembayaran (saya nggak punya kartu kredit, hahaha)
Saya sendiri jadi semangat banget menggambar, hahaha. Seneng bisa mendokumentasikan proses sekaligus pamer karya, apalagi saya barusan beli meja untuk menggambar (selama ini saya menggambar di lantai yang berujung punggung dan pinggang sakit, kaki pegal dan kesemutan, serta resiko gelas air kobokan kuas ketendang) jadi lebih nyaman menggambar.