Tag: self-reminder
-
Membuang “Beban”
Ada yang familiar dengan metode KonMari? KonMari adalah metode pengaturan barang (organizing) dan membuang barang-barang yang sudah tidak digunakan lagi (decluttering) yang mempunyai satu prinsip: Does this thing spark joy? Saya sendiri belum baca bukunya (dan saya penasaran — jadi keliaran di Google membaca berbagai artikel dan review) tapi dari potongan-potongan artikel kanan kiri, KonMari ini menjadi… Continue reading
-
So. But. However.
Dari webtoon: http://www.webtoons.com/en/slice-of-life/a-bittersweet-life/ep-133-the-consumerism-spell/viewer?title_no=294&episode_no=133 Kayanya emang sengaja ya si komikusnya nerbitin topik ini pas awal tahun, hahaha. Continue reading
-
Halo, 2016! (“TELAT, KAP!”)
Awalnya pengennya judul entri ini adalah “super late ring on 2016’s bell” tapi kalo judulnya bahasa Inggris, entrinya sebaiknya berbahasa Inggris juga dong… Dan karena otak saya di region Bahasa Inggris sedang ngadat seperti biasa, jadi ya… Sekedarnya lah. Jadi, seperti biasa, untuk tahun baru pasti ada lah ya harapan-harapan. Salah satu harapan saya untuk… Continue reading
-
Logat Medok Saya
Waktu saya kuliah S1, saya satu-satunya mahasiswa dari kota kecil yang orang (Jakarta) “heits” nggak tau. Cilacap. Kota super kecil yang penduduknya mata pencaharian berupa petani, nelayan, atau karyawan pabrik semen dan Pertamina. Lokasi dekat sekali dengan Jawa Barat walaupun masuk ke region Jawa Tengah. Makanya ada bahasa Sunda yang sedikit nempel di bahasa sehari-hari… Continue reading
-
Memberikan Berlian
Akhir-akhir ini di timeline social media — kalo buat saya, di Facebook. Soalnya saya udah ga nongkrong di Twitter lagi — sedang rame kejadian taman bunga amaryllis di gunung Kidul yang diinjak-injak oleh pengunjung taman. Jadi kronologisnya begini: Beberapa minggu lalu, ada foto yang menyebar di lingkungan socmed Indonesia mengenai taman bunga amaryllis di gunung… Continue reading
-
Al-Fatihah untuk mereka
Cukup banyak hal yang terjadi akhir-akhir ini, dan kalo boleh saya bilang, nggak semuanya menyenangkan. Iya, saya merujuk ke bom Paris. Saya sendiri lebih banyak diam di akun social media saya — Facebook (karena Twitter udah nggak ada). Dari tumpahan simpati sampe debat konyol soal banyak-banyakan orang yang meninggal — sudah cukup banyak. Hal ini sebenernya… Continue reading